Nokia dan RIM merupakan raksasa produsen gadget yang dulunya merupakan penguasa pasar ponsel dan smartphone. Namun saat ini keduanya tengah dilanda krisis yang dapat mengancam eksistensi keduanya.
Jika melihat dari performa dan hasil laporan keuangan keduanya. Nokia nampaknya pada posisi lebih sulit dibanding RIM. Menurut laporan keuangan RIM pada kuartal terakhir, mereka alami kerugian sebesar USD 235 juta. Namun nilai saham mereka naik setelah pelaporan tersebut. Hal ini kerugian RIM tercatat menurun dari yang sebelumnya sebesar USD 518 juta. Pasar menilai positif performa RIM tersebut.
Di sisi lain, performa Nokia sangat anjlok. Nokia tercatat telah memperoleh kerugian dalam enam kuartal berturut-turut. Hal tersebut ditambah nilai setiap kerugian Nokia seringkali di atas USD 1 miliar. Hal ini membuat masa depan Nokia begitu buram.
Dalam hal gadget posisi Nokia juga lebih buruk dibandingkan RIM. hal ini karena Nokia begitu bergantung pada smartphone Windows 8 untuk kembali bersaing. Namun Nokia tidak sendirian dalam menjual smartphone Windows Phone 8 tersebut, HTC dan Samsung telah berencana ikut bersaing di dalamnya. Hal tersebut juga ditambah niatan Microsoft memasarkan produk smartphone-nya sendiri.
Sejarah kerja sama Nokia dan Microsoft sendiri tidak cukup baik. Produk mereka sebelumnya smartphone Windows Phone 7 tidak menerima respons yang baik dari pasar.
RIM di sisi lain walaupun terlambat dalam meluncurkan smartphone barunya, BlackBerry 10, namun dia merupakan pemain tunggal. RIM memiliki kontrol eksklusif terhadap sistem operasinya tersebut. RIM dikenal juga memiliki penggemar fanatik di beberapa negara berkembang. Hal ini membuat posisi RIM sedikit lebih baik.
0 komentar:
Post a Comment